Mitra Pelisensi Kultur Jaringan Pisang Cavendish Rencanakan Produksi 2jt Bibit Hingga Tahun 2025
Bogor (6/3) – Pemantauan dan verifikasi atas asset tak berwujud memasuki paruh terakhir di minggu ke-2. Pemantauan dan verifikasi terus berlangsung hingga 14 Maret 2024 dan terus menggali hasil kegiatan perbanyakan yang dilakukan dari mitra berupa penjualan produk, dan rencana produksi, serta promosinya. PT. Waasi Agro Internasional adalah mitra pelisensi Formula Media Regenerasi Eksplan Sumbu Jantung Pisang untuk Produksi Benih secara Masal dengan Tingkat Abnormalitas Rendah yang memiliki perlindungan paten. PT. Waasi yang baru melisensi formula ini di Januari 2023 lalu merencanakan produksi sekitar 250rb benih pisang Cavendish dengan target memenuhi kebutuhan pasokan kebun pisang di Bogor, Lampung, dan sekitarnya, ungkap Hendri Direktur PT. Waasi.
Dari target produksi ini hingga tahun 2025 kerja sama lisensi Hendri berharap bisa berproduksi sebanyak 2jt benih pisang, ditengah permasalahan yang ia hadapi terkait dengan formulasi yang sampai saat ini masih dirasakan belum tepat. Menanggapi rencana produksi tersebut inventor BRIN Dr. Roostika Tambunan sebagai Tim Inventor Paten ini mengungkapkan kesiapannya untuk mendampingi permasalahan yang dihadapi. Menurutnya target 2jt benih pisang sangat banyak, namun tetap bisa dilakukan. Menanggapi target produksi tersebut dari BISIP menyampaikan harus sudah dipastikan pasar produknya terlebih dahulu, dan untuk memperluas pemasaran produk tersebut diinformasikan adanya Program ICARE wilayah Jateng, khususnya Kabupaten Brebes yang akan menjadi lokasi pengembangan komoditas pisang melalui Program Competitive Grant (CG) dalam wadah Kerjasama Kemitraan Kompetitif (KREATIF). Kemitraan ini bisa saja di gagas dari BBPSI Biogen selaku pemilik ATB dengan bekerja sama dengan PT. Waasi dimana dalam potensinya nanti dalam proposal pengusulan anggaran dapat disertakan perencanaan laboratorium yang mendukung akreditasi Laboratorium Pengujian Kultur Jaringan BB Padi, sambil tentunya dapat mencari formulasi perbaikan produksi pisang yang dikerjakan oleh PT. Waasi. Sosialisasi pelaksanaan KREATIF sedang berlangsung, dan kiranya dapat dipantau dengan BPSIP Jateng selaku Project Implementing Unit (PIU) Wilayah Jateng, ungkap Nuning.
Target dan rencana optimis dari PT. Waasi merupakan komitmen positif dalam meningkatkan penyebarluasan hasil paten ini dan kiranya perlu didukung oleh semua pihak termasuk inventor, dimana dalam hal ini Pemerintah telah memproporsikan pembagian royaltinya khusus dengan terbitnya PMK 136/2021 dimana inventor/pemulia mendapat imbalan royalti yang sudah diatur sendiri. Menurut Nuning, dengan jaminan ini tentunya bahkan menjadi kewajiban atas inventor untuk terus mempromosikan kemanfaatan hasil-hasil patennya.